UMKM Mitra Binaan Pertamina Ini Ekspor Perdana 2,5 Ton Kerupuk Kulit Ikan Patin ke Malaysia

Trending 5 months ago

TEMPO.CO, Medan - Pemilik CV Raja Patin Indonesia, Tri Handayani, panjang lebar menceritakan gimana perjalanan usahanya hingga akhirnya bisa melakukan ekspor perdana kerupuk kulit ikan patin ke Malaysia.

Pengiriman untuk pertama kalinya itu dilakukan untuk produk sebanyak 3.800 pack alias 2,5 ton. Mitra bimbingan Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) ini sebelumnya dibantu dalam aktivitas pendampingan, pelatihan, permodalan, hibah perangkat upaya dan diikutsertakan dalam pameran nasional serta internasional.

Tri nan berasosiasi menjadi mitra bimbingan Pertamina sejak 2019 merupakan alumni UMK Academy 2021. Usahanya menjadi mitra bimbingan nan sukses dan berdikari sejak 2022. Ia menyebut kunci sukses dalam upaya adalah ketekunan, gigih dan tidak mudah menyerah. Sekarang, produknya sudah tersedia di banyak minimarket. 

"Omzet kita sebelum ekspor bisa mencapai Rp 3 miliar per tahun. Alhamdulillah, senang sekali, berkah angan dan  dukungan semuanya, Raja Patin bisa ekspor perdana," kata Tri di instansi Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Medan 1, Kabupaten Deliserdang, Jumat, 5 Juli 2024.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni berambisi jumlah produk nan diekspor Raja Patin terus meningkat. Pasalnya, ada kesempatan nan cukup besar, terutama dengan memanfaatkan teknologi digital. Ia pun mendorong UMKM bisa naik kelas dengan support modal, meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan promosi.

"Supaya UMKM lain menyusul untuk naik kelas, go digital dan go internasional. Kerupuk kulit ikan patin kemasannya  menarik dan rasanya enak. Upaya ini bakal terus kita perkuat,” kata Fatoni.

Saat ini, ada 1,16 juta UMKM di Sumut nan menyerap 80 persen pekerja dari total tenaga kerja. Sektor perikanan, Sumut mempunyai lahan budidaya ikan seluas 138.000 hektare dengan produksi 163.000 ton. Produksi ikan patin di Sumut sebanyak 11.000 ton. Volume ekspor perikanan Sumut mulai Januari sampai Mei 2024 mencapai 62.000 ton dengan nilai ekspor US$ 293 juta.

Iklan

"Potensi perikanan Sumut sangat besar, UMKM nan mengolahnya tetap sangat kecil,” ujar Fatoni.

Adapun Sekretaris Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kalautan dan Perikanan Hari Maryadi menjamin produk ikan patin nan diekspor sesuai standar mutu ekspor.

Hal ini merupakan poin krusial sebelum melakukan ekspor barang. Misalnya produk nan masuk Uni Eropa kudu dipastikan mutunya mulai pembenihan, pembesaran, panen dan pengolahan. “Kita pastikan mutu produk dari hulu, bersinergi dengan pemda dan instansi,” kata Hari.

Area Manager Communication, Relation dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara Susanto August Satria menyatakan ekspor perdana itu membuktikan UMKM Sumut punya potensi besar untuk berkembang dan bersaing di pasar global. Pelepasan ekspor perdana diharap menjadi inspirasi UMKM lain untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk-produknya. 

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut selalu mendukung pencapaian Environmental, Social and Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Poin 8 ialah pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi nan diwujudkan melalui program pendanaan dan pembinaan UMKM. "Kami bakal terus mendukung dan mendorong UMKM dalam mencapai kesuksesan di pasar internasional," kata Santria.

Pilihan Editor: Sri Mulyani Pede Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Melampaui 5 Persen, Didorong THR ASN hingga Ekspor

More
Source