TEMPO.CO, Jakarta - Seorang penumpang pesawat JetBlue nan mengaku tersiram teh panas saat turbulensi menggugat maskapai penerbangan Amerika Serikat tersebut sebesar $1,5 juta alias Rp24 miliat. Dia mengusulkan tuntutan tersebut pada Jumat pekan lalu.
Tahjana Lewis terbang dari Orlando ke Hartford, Connecticut, pada 15 Mei. Pesawat itu mengalami turbulensi dalam perjalanan. Diduga, awak kabin tetap menyajikan minuman meski tanda sabuk pengaman sudah terpasang.
Seorang penumpang di sebelah Lewis memesan teh nan kemudian tumpah ke tubuh penggugat. Tumpahan teh panas itu disebut menyebabkan luka bakar parah di dada, kaki, dan lengan kanannya.
Ia menambahkan bahwa luka bakar telah menyebabkan abnormal dan jaringan parut. Dia menuduh JetBlue menyajikan minuman dengan suhu nan terlalu panas dan berbahaya.
Maskapai penerbangan belum memberikan tanggapan atas gugatan tersebut.
Prosedur Baru saat Turbulensi
Gugatan tersebut muncul pada saat sejumlah maskapai penerbangan mengubah prosedur selama turbulensi. Turbulensi nan terjadi pada salah satu penerbangan Singapore Airlines Mei lampau menyebabkan kematian seorang penumpang.
Iklan
Akibat kejadian tersebut, Singapore Airlines, salah satu dari 10 maskapai penerbangan nan diberi ranking bintang lima oleh Skytrax, mengumumkan bahwa mereka tidak bakal lagi menyajikan makanan dan minuman panas ketika tanda sabuk pengaman menyala.
Korean Air juga melakukan perubahan protokol dengan mengakhiri jasa kabin 20 menit lebih awal dari sebelumnya. Artinya, maskapai penerbangan itu berakhir menyediakan jasa dalam penerbangan 40 menit sebelum mendarat mulai 1 Juli pada penerbangan jarak menengah dan jauh untuk memastikan keselamatan penumpang.
Disebutkan bahwa jumlah kejadian turbulensi meningkat dua kali lipat antara tahun 2019 dan 2024. Guy Gratton, guru besar penerbangan dan lingkungan di Cranfield University, mengatakan kepada Business Insider bahwa turbulensi semakin sering terjadi dan semakin parah akibat krisis iklim.
INSIDER | VN EXPRESS
Pilihan Editor: Alasan Pramugari Selalu Tersenyum saat Ada Turbulensi