Soal Gempa di Batang dan Pekalongan, BMKG: Ada Jalur Sesar Aktif Segmen Pekalongan

Trending 2 months ago

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika alias  BMKG merinci kebenaran terbaru soal gempa berkekuatan magnitudo M4,4 menerjang Kota Batang dan Pekalongan, Jawa Tengah, Ahad siang, 7 Juli 2024.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, gempa terjadi pada pukul 14.35.24 dengan magnitudo M4,4. Episenter alias pusat gempa berada di koordinat 6.96 derajat Lintang Selatan dan 109.74 derajat Bujur Timur, persisnya di darat pada jarak 5 kilometer arah Tenggara Kota Batang.

"Gempa Batang merupakan jenis gempa kerak dangkal alias shallow crustal earthquake yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif. Gempa ini berada di kedalaman nan sangat dangkal dengan hiposenternya hanya enam kilometer. Sedangkan untuk sistem sumber pergerakannya mendatar alias geser," kata Daryono dalam keterangan tertulis, Senin, 8 Juli 2024.

Gempa Merusak di Sesar Aktif

Gempa Batang, menurut Daryono, termasuk jenis gempa destruktif alias merusak. Gempa ini tercatat menimbulkan kerusakan puluhan gedung rumah dengan kategori kerusakan mulai dari ringan hingga berat. Rusaknya gedung ini dipicu oleh pusat gempanya nan sangat dangkal, selain ada masalah kualitas gedung di letak gempa.

BMKG juga menemukan ada gempa susulan alias aftershock sebanyak tiga kali. Data nan sukses dicatat BMKG memperlihatkan kebenaran bahwa gempa susulan itu mempunyai kekuatan nan berbeda, dimulai dengan M2,2 pada pukul 15.35.56 WIB; M2,5 pada pukul 18.07.40 WIB; dan M1,9 pada pukul 18.28.54 WIB.

Iklan

Ihwal letak pusat gempa di wilayah Batang dan Pekalongan, kata Daryono, dua wilayah ini termasuk rawan gempa. Kondisi ini dipicu oleh adanya jalur sesar aktif segmen Pekalongan. Menurut Pusat Studi Gempa Nasional (2017), jalur sesar aktif di sini bisa menghasilkan gempa berkekuatan hingga M6,5.

Menurut Daryono, gempa bumi termasuk jenis kategori musibah alam nan jarang terjadi. Namun untuk wilayah nan berada di jalur sesar aktif, bisa dipastikan potensi gempa mini dan besar bisa saja terjadi. Jika tidak terjadi pada saat ini, kemungkinan bakal terjadi di kemudian hari.

"Sebagai wilayah nan terletak dekat jalur sumber gempa sesar aktif, masyarakat Batang dan Pekalongan wajib memitigasi gempa untuk antisipasi ke depan. Dengan langkah menerapkan mitigasi struktural misalnya membangun gedung tahan gempa," ucap Daryono.

Pilihan Editor: Begini Cara Membuat Tanda Tangan Digital

More
Source