TEMPO.CO, Jakarta - Pemecatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Profesor Budi Santoso alias kerap disapa Prof Bus, baru-baru ini menimbulkan banyak pertanyaan. Pasalnya, pemecatan nan dilakukan oleh Rektor Unair, Mohammad Nasih, atas dasar argumen nan tidak jelas.
Sejumlah kalangan menengarai pencopotan itu lantaran Prof Bus menolak program pemerintah mendatangkan master asing. Salah satu Guru Besar FK Unair, Profesor Abdul Hafid Bajamal, menyebut pemecatan sepihak rektor terhadap koleganya tersebut adalah corak kekacauan universitas.
“Apakah keputusan menteri bakal tersendat gara-gara pernyataan itu?" kata Hafid kepada Tempo, Sabtu, 6 Juli 2024. “Apakah Prof Bus bicaranya salah di mata pemerintah? Ya kita bicara kan tergantung orang nan menerima. Kalau di mata saya tidak.”
Rektor Unair, Mohammad Nasih, menolak berkomentar soal pencopotan Prof Bus saat ditanyai wartawan usai salat jumat di Masjid Ulul Azmi Kampus C Unair pada 5 Juli 2024. Nasih pun enggan menceritakan soal kronologis pemberhentian Prof Bus. “Nggak ada komentar dulu,” tandas dia.
Selain penolakan Prof Bus soal master asing, pencopotan tersebut diduga oleh sejumlah pihak mengenai dengan posisi Menteri Kesehatan Budi Sadikin sebagai personil Majelis Wali Amanat (MWA) Unair. Budi masuk jejeran personil MWA Unair periode 2022-2027 dari unsur masyarakat.
Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, mengatakan Kemenkes tidak membawahi Unair, sehingga tidak punya kewenangan untuk mengatur apalagi turut serta mengambil kebijakan.
“Informasi nan mengatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengontak Rektor Unair Mohammad Nasih untuk meminta memberhentikan Dekan FK Budi Santoso merupakan tuduhan dan hoax,” kata dia melalui keterangan resmi pada Kamis, 4 Juli 2024.
Selain Budi Gunawan, berikut daftar personil MWA Unair periode 2022-2027 sebagaimana dilansir dari laman resmi Unair:
1. Prof. (HCUA) Dr. H. Sunarto, S.H., M.H. sebagai Ketua MWA
2. Dr. Ahmad Rizky Sridadi, SH., MH., MM. sebagai Sekretaris MWA dari unsur senat akademik (SA)
3. Prof. Dr. KH. Ma'aruf Amin sebagai unsur masyarakat
3. Prof. Dr. Mohammad Nasih, MT., SE., Ak, CMA sebagai rektor (ex-officio)
4. Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A sebagai unsur Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (ex-officio)
5. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. sebagai unsur masyarakat
6. Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC., CLU. Sebagai unsur masyarakat
7. Dr. Sri Suryati Soetarjo sebagai unsur masyarakat
Iklan
8. Prof. Dr. dr. Nicolaas C. Budhiparama, Ph.D, Sp.OT (K), FICS sebagai unsur masyarakat
9. Prof. Dr. Drs. Prasetio, Ak., CA., S.H., M. Hum. sebagai unsur masyarakat
10. dr. Nizar Yamanie, Sp.S (K) sebagai unsur masyarakat
11. Prof. Muslich Anshori, S.E., M.Sc., Ak. CA. sebagai unsur masyarakat
12. Prof. Djoko Santoso, dr., Ph.D., SpPD, K-GH, FINASIM sebagai unsur senat akademik
13. Prof. Dr. Musta’in, Drs., M.Si. sebagai unsur senat akademik
14. Prof. Dr. Musta’in, Drs., M.Si. sebagai unsur senat akademik
15. Dr. Ahmad Rizki Sridadi, S.H., M.M., M.H. sebagai unsur senat akademik
16. Dr. Rizki Andini, S.Pd., M.Litt., Ph.D. sebagai unsur senat akademik
17. Prof. Dr. Imam Mustofa, drh., M.Kes. sebagai unsur senat akademik
18. Dian Ekowati, S.E., M.Si., M. AppCom (OrgCh)., Ph.D. sebagai unsur dosen
19. Ketua BEM Universitas Airlangga sebagai unsur masyarakat BEM.
HANAA SEPTIANA
Pilihan Editor: Rektor Unair Irit Bicara Pemecatan Prof Bus: Sori Enggak Ada Statement