TEMPO.CO, Jakarta - Bila bicara soal cedera lutut, tak ada nan lebih umum dari nan berangkaian dengan anterior cruciate ligament (ACL). Cedera ini dialami banyak atlet, seperti pemain basket, sepakbola, sampai tenis, apalagi tak sedikit nan kariernya kudu berhujung lantaran cedera itu.
ACL adalah ligamen utama di dengkul dan nan paling memberikat stabilitas pada sendi lutut, jelas master bedah ortopedi dan kedokteran olahraga Dr. Anikar Chhabra. ACL terletak dalam persendian dengkul dan menghubungkan femur alias tulang paha dengan tibia alias tulang kering. Patella alias tempurung dengkul terletak di muka ACL dengan tugas melindungi ACL dan otot-otot lain nan berada di pusat lutut.
Banyak penyebab cedera ACL, terutama pada olahraga nan melibatkan perubahan arah tubuh tiba-tiba, seperti sepakbola, senam gimnastik, basket, dan sepakbola Amerika. Cedera ACL juga bisa terjadi akibat kecelakaan mobil alias sepeda, alias aktivitas nan membahayakan di olahraga, seperti takel di sepakbola, jelas Dr. Loren Fishman, pengajar kedokteran bentuk medicine dan rehabilitasi di Universitas Columbia.
Perempuan lebih berisiko
Cedera ACL juga bisa terjadi akibat melompat dan mendarat saat posisi lutut tetap meregang alias dengkul melintir saat kaki tetap berpijak, papar Paul Schroeder, terapis bentuk dan ahli bicara Asosiasi Terpais Fisik Amerika. Penyebab lain menurut Chhabra adalah mengangkat beban berat nan membebani dengkul alias perubahan hormon.
Iklan
Selain itu, wanita berisiko delapan kali lebih tinggi mengalami cedera ACL dibanding laki-laki. Pasalnya, otot-otot pelindung dengkul wanita lebih sedikit dari laki-laki dan persendiannya juga lebih renggang dibanding pria.
Memang tak mudah menghindari cedera ini. Namun Anda bisa mencegahnya alias meminimalkan risiko. Fishman menyarankan menghindari aktivitas alias aktivitas nan membebani dengkul serta memperkuat otot-otot di sekitar kaki, termasuk panggul. Demikian dilansir USA Today.
Pilihan Editor: Mengenal Tumor Ganas Osteosarkoma nan Sering Menyerang Remaja