TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan air bersih masuk Ibu Kota Nusantara alias IKN sebelum penyelenggaraan upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI.
Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman (SSPIP) Kementerian PUPR Pandu Gunadi Atmosukarto mengatakan comissioning alias pengetesan air bersih di ibu kota baru segera dilakukan. "Kami sedang menunggu penugasan," kata Pandu ketika ditemui usai rapat berbareng Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 9 Juli 2024.
Pandu optimistis air bersih mengalir ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN sebelum 17 Agustus 2024 alias HUT Kemerdekaan RI. Sebab menurutnya, comissioning memerlukan waktu antara tiga hingga lima hari termasuk pengecekan secara berjenjang di semua tempat. Salah satunya, untuk memastikan tidak ada kebocoran. "Prinsipnya, banyak nan dites," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Satgas Pelaksana Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga mengatakan comissioning air bersih ke IKN bakal dilaksanakan 10 Juli alias pada pekan kedua bulan ini. Pengujian bakal dimulai dari dry test, wet test, dan seterusnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku rampung Juli 2024. Fasilitas ini dibangun untuk pemenuhan kebutuhan air minum di IKN.
Basuki menjelaskan SPAM Sepaku mengandalkan intake dari sungai Sepaku dan direncanakan melayani seluruh persil gedung di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. SPAM tersebut terdiri dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas sebesar 300 liter per detik, Jaringan Perpipaan Transmisi Air Minum serta Jaringan Distribusi Utama (JDU) dan Jaringan Distribusi Pembagi (JDP).
Pertengahan Juni lalu, Basuki mengatakan pipa sepanjang 16 kilometer sudah tersambung sampai reservoir. "Nanti dari IPA, air bakal dipompa ke reservoir dalam corak air minum berkapasitas 2 x 6.000 meter kubik," kata Basuki melalui keterangan tertulis, Jumat, 14 Juni 2024.
Adapun secara teknis, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Timur Rozali Indra Saputra menjelaskan, air baku bakal dipompa oleh unit intake menuju IPA. Dengan begitu, proses pengolahan dimulai dari unit aerasi untuk meningkatkan oksigen terlarut di dalam air baku. Selanjutnya, air bakal dialirkan menuju unit koagulasi-flokulasi-sedimentasi (KFS), Filtrasi, Ozone dan Granular Activated Carbon (GAC).
Air terproduksi nan telah memenuhi kualitas air minum alias potable water tersebut kemudian ditampung di clearwell untuk dipompakan ke reservoir induk melalui jaringan pipa transmisi sepanjang 16 km. Potable water dari reservoir Induk tersebut kemudian dialirkan secara gravitasi melalui JDU dan JDP sepanjang 22 kilometer ke wilayah pelayanan secara bertahap,” kata Indra.
"Ke depan, bakal dilanjutkan pembangunan IPA 2 x 300 liter per detik. Sehingga, instalasi SPAM nan mengandalkan intake dari Sungai Sepaku secara keseluruhan bakal terbangun IPA 3 x 300 liter per detik," ujar Indra. "Ini seiring dengan proyeksi pelayanan terhadap persil gedung baru dan pertumbuhan masyarakat di KIPP."
Pilihan Editor: Airlangga Sebut Prabowo Dilantik sebagai Presiden di Senayan, Bukan IKN