TEMPO.CO, Jakarta - Dokter ahli bedah ortopedi konsultan panggul dan dengkul lulusan Universitas Padjajaran Kiki Novito mengatakan operasi lutut tidak hanya dilakukan pada golongan usia lanjut, namun pada usia muda juga terdapat kasus-kasus nan mengharuskan mereka melakukan operasi dengkul lantaran kerusakan sendi.
“Pada orang muda sering terjadi lantaran kecelakaan sendinya rusak pecah sehingga apapun dilakukan sendinya pengapuran, jika jalan sakit, tulang rawannya lenyap itu indikasi, lampau orang nan pernah jangkitan dengkul tidak tertangani dengan baik lampau permukaan lututnya jadi kasar, itu indikasi operasi,” kata Kiki dalam aktivitas konvensi pers pengenalan robotik VELYS untuk operasi sendi dengkul di RS Medistra Jakarta, Selasa 9 Juli 2024.
Kiki menambahkan, pada usia nan lebih muda, operasi dengkul juga perlu dilakukan pada seseorang nan menderita penyakit autoimun rheumatoid artrtitis, di mana imun tubuh menyerang sendinya sendiri hingga rusak.
Sedangkan pada usia tua, operasi dengkul sering dilakukan lantaran pengapuran murni alias primer seiring bertambahnya usia, dan pengapuran nan diturunkan secara genetik misalnya dari ibu ke anak perempuannya.
Kiki mengatakan pasien nan menjalani prosedur operasi sendi dengkul di bumi mencapai nomor 3 juta orang, sedangkan di Amerika ada sekitar 800 ribu orang memerlukan operasi sendi lutut. Sementara di Indonesia belum ada info pasti namun dari survei nan pernah dilakukan sekitar 5.000-8.000 orang melakukan operasi lutut.
Iklan
Operasi bisa dilakukan dengan metode konvensional dengan memotong tulang sendi secara manual dan memasang implan sebagai alas di sendi lutut. Kiki mengatakan seiring bertambahnya kebutuhan operasi dengkul dari tahun ke tahun, maka diperlukan juga penemuan teknologi untuk mempercepat proses operasi dan minimal rasa sakit.
Dengan teknologi asistensi robotik VELYS nan digunakan RS Medistra, Kiki mengatakan bakal mempermudah master dalam melakukan pemotongan sendi nan lebih presisi dalam memasang implan nan sesuai dengan kebutuhan pasien.
“Dengan robotic bakal membantu memetakan anatomi tulang, tonjolan tulang, arah anatomi tulang dan gimana tekanan dalam sendi sehingga saat dipotong bakal ada muncul di monitor realisasi feeling master ke digitalisasi,” katanya.
Pilihan Editor: Kurang Aktivitas Fisik Bisa Tingkatkan Masalah Sendi