Mitos-mitos Sikap Orang Cerdas Dicap Aneh dan Canggung, Benarkah?

Trending 2 months ago

TEMPO.CO, Jakarta - Orang cerdas kerap dikaitkan dengan kesulitan kompetensi sosial dan sering dianggap sebagai kutu kitab nan sangat susah untuk melakukan hubungan timbal balik.

Dikutip dari Psychologt Today, ini memunculkan dugaan alias mitos tertentu. Namun, dugaan tersebut banyak nan keliru, maka krusial untuk tidak menilai seseorang terlalu cepat.

Dilansir dari Bolde, berikut mitos umum mengenai orang pandai nan perlu dipertimbangkan lagi:

Rendah hati

Sikap rendah hati tak mempunyai hubungan dengan kecerdasan. Memang ada orang pandai nan rendah hati, tapi ada pula nan sebaliknya. Semua tergantung pada siapa dia dan gimana dibesarkan.

Sombong

Memang ada orang pandai nan sombong dan doyan meremehkan orang lain nan dianggap tak punya level intelektual alias sosial setara, namun perihal itu tidak dapat dipukul rata, ada juga nan memperlakukan orang dengan baik dan hormat.

Bekerja di level atas

Kecerdasan memang bisa melambungkan karir seseorang dan tak ada nan melakukan pekerjaan kasar, pekerja rendahan, alias hidup di jalan. Kecerdasan memang membuka kesempatan mendapatkan pekerjaan nan baik tapi tak semua orang pandai beruntung mendapatkannya.

Selalu benar

Iklan

Sebagian orang barangkali merasa apa nan diucapkan orang pandai selalu benar. Tapi ingat, mereka juga manusia nan tak luput dari kesalahan dan punya keterbatasan.

Tampak asing dan canggung

Orang pandai biasanya digambarkan tipikal orang asing dan canggung dengan kacamata tebal dan selera berbusana nan payah. Jangan salah, banyak orang pandai nan tampil trendi dan menawan dengan busana nan modis.

Tak suka percakapan dangkal

Orang pandai sering dicap tak suka percakapan dangkal. Mereka selalu menginginkan pembahasan nan mendalam soal politik, sastra, filosofi, musik, dan banyak lagi. Tapi itu hanya mitos. Tak sedikit orang pandai nan lebih suka percakapan ringan seperti soal cuaca alias pertandingan sepakbola.

Serba Tahu

Meskipun orang pandai banyak membaca, menambah pengetahuan, dan mencari tahu. Tapi bukan berfaedah mereka mengerti segalanya lantaran kebanyakan hanya menguasai area alias bagian nan ditekuni.

Sementara itu, sebuah penelitian menunjukan adanya penurunan daya tarik pada tingkat kepintaran nan ekstrem disebabkan oleh kesulitan kompetensi sosial nan dikaitkan dengan orang-orang dengan kepintaran tinggi. Banyak orang cerdas telah lebih dulu dilabeli dengan asumsi-asumsi nan berkembang di masyarakat seperti diatas.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | YAYUK WIDIYARTI
Pilihan editor: 7 Ciri-ciri Orang Cerdas, Ada nan Suka Menyendiri 

More
Source