Mengejutkan, Kubu Sayap Kiri Prancis Kalahkan Partai Sayap Kanan Marine Le Pen dalam Pemilu Putaran Kedua

Trending 2 months ago

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil pemilihan umum parlemen Prancis putaran kedua diperkirakan bakal mengejutkan. Hasil jajak pendapat hingga Minggu malam, 7 Juli 2024 menunjukkan bahwa Front Popular Baru (NFP)mengalahkan National Rally (RN), partai sayap kanan ketua Marine Le Pen.

Jean-Luc Mélenchon, pemimpin partai La France Insoumise (LFI), personil koalisi Front Populer Baru, mengatakan bahwa proyeksi jajak pendapat pemilu ini menunjukkan bahwa penduduk Prancis telah “meletakkan kepercayaan mereka” kepada koalisi. “Kami siap memerintah. Kami adalah satu-satunya pengganti nan koheren, nan menunjukkan solidaritas, dan mempunyai program nan terorganisasi dengan jelas,” katanya, seperti dikutip Al Jazeera.

Adapun Marine Le Pen menyebut kekalahan partainya sebagai kemenangan nan tertunda. “Air pasang sedang naik. Kali ini kenaikannya tidak cukup tinggi, namun terus meningkat dan, akibatnya, kemenangan kita hanya tertunda,” katanya.

Tak ada satu pun jajak pendapat sebelumnya nan memperkirakan kemenangan Front Popular Baru.

Berdasarkan jajak pendapat mutakhir pada Senin, 8 Juli 2024 pukul 02.00 dinihari waktu Indonesia, Front Popular Baru, koalisi lima partai nan berpatokan kiri, memenangi 171 hingga 187 bangku dari total 577 bangku Majelis Nasional, parlemen negeri itu. Partai alias koalisi partai memerlukan setidaknya 289 bangku untuk dapat mencapai kebanyakan absolut di parlemen dan memimpin Prancis.

Aliansi Ensemble nan berpatokan sentris ketua Presiden Emmanuel Macron diproyeksikan menjadi partai terbesar kedua dengan meraih 152 hingga 163 kursi. Jumlah bangku ini melampaui perkiraan sebelumnya.

Partai National Rally ketua Marine Le Pen berada di urutan ketiga dengan proyeksi perolehan 134 hingga 152 kursi. Marie-Caroline Le Pen, kerabat wanita Marine Le Pen, dilaporkan kalah dari kandidat New Popular Front, Élise Leboucher, untuk wilayah pemilihan Sarthe utara.

Iklan

Perkembangan ini mengejutkan lantaran National Rally telah memenangi nyaris 34 persen bunyi pada pemilihan umum putaran pertama pada 30 Juni 2024 lalu, nan diikuti oleh Front Populer Baru dengan sekitar 29 persen bunyi dan Ensemble dengan sekitar 20,5 persen suara.

Banyak analis politik nan memperkirakan kemenangan National Rally pada pemilihan putaran kedua. Namun, perolehan bunyi partai itu kemungkinan tersendat setelah ratusan calon legislator berpatokan tengah dan kiri mundur dari pemilihan putaran kedua untuk menghalangi partai sayap kanan itu.

Meskipun Front Popular Baru unggul, partai itu belum menguasai parlemen dan bakal menghasilkan “pemerintahan nan menggantung”. Kondisi ini membikin belum jelas partai mana nan kelak bakal memimpin Prancis dan siapa nan bakal mengambil alih kedudukan perdana menteri.

Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal mengatakan bakal mengundurkan diri pada Senin pagi, 8 Juli 2024 setelah proyeksi hasil pemilu dirilis. Dia tidak mau memandang bangsanya terpecah menjadi tiga blok. “Mulai besok (Senin) kita kudu berupaya mencapai kesepakatan politik baru nan bakal melibatkan seluruh rakyat Prancis dengan nilai-nilai nan jelas dan menjamin persatuan dan tidak pernah menyerah dalam menghadapi perpecahan,” katanya, seperti dikutip CNN.

Pilihan editor:

  • Houthi Rudal 153 Kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel
  • Tahun Baru Islam 2024, Kiswah Penutup Kabah Diganti, Begini Cara Membuat dan Menggantinya
  • Houthi Klaim Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Eisenhower Rusak Diterjang Rudal, Pentagon Membantah
  • Dihajar Rudal Balistik Houthi, Kapal Kargo Inggris Tenggelam dan Minyaknya Tumpah 29 Kilometer
More
Source