TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek), Hilmar Farid dan Direktur Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar, Herry Rachmat Widjaja melakukan kunjungan kerja ke Kazakhstan pada 1 Juli lalu. Kunjungan ini disambut Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan, M. Fadjroel Rachman di Kantor Kedutaan Besar Indonesia di Kota Astana.
Terdapat beberapa agenda dari kunjungan ini, dimulai dari 2 Juli 2024 dengan pertemuan delegasi Dirjen Kebudayaan dengan beberapa organisasi nan ada di Kazakhstan, seperti organisasi puisi, Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan, alumni BSBI, KNB, Darmasiswa dan Friends of Indonesia.
“Forum ini bermaksud untuk mendengar langsung angan dari organisasi Kazakhstan terhadap kerjasama dua negara di bagian kebudayaan”, tulis Kedutaan Indonesia Astana dalam rilisnya.
Kegiatan bersambung keesokan harinya, pada 3 Juli 2024, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid didampingi Dubes Fadjroel mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Kebudayaan dan Informasi Republik Kazakhstan, Alikulov Yerbol Shymkentbaevich serta Rektor Kazakh National Academy of Choreography, Prof. Bibigul Nussipzhanova. Berdasarkan rilis Kedutaan Indonesia Astana, pertemuan tersebut membahas pengembangan kerja sama kebudayaan antara Indonesia dengan Kazakhstan.
Pada 3 Juli 2024, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, nan didampingi Dubes Fadjroel mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Kebudayaan dan Informasi Republik Kazakhstan, Alikulov Yerbol Shymkentbaevich serta dengan Rektor Kazakh National Academy of Choreography, Prof. Bibigul Nussipzhanova. Pertemuan tersebut membahas pengembangan kerjasama kebudayaan antara Indonesia dengan Kazakhstan.
Adapun seperti dikutip dari poltekparmakassar.ac.id, tujuan dari kunjungan Poltekpar Makassar adalah untuk melakukan audiensi mengenai kerja sama Poltekpar Makassar dengan International University of Tourism and Hospitality (IUTH) Kazakhstan. Perjanjian kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman nan dilangsungkan pada Kamis, 4 Juli 2024 lampau di kampus IUTH di Kota Turkistan.
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan langsung oleh Herry Rachmat Widajaja selaku Direktur Poltekpar Makassar dan Alibek Shokparov selaku Rektor International University of Tourism and Hospitality. Seremoni tersebut juga turut dihadiri oleh Bekezhan Myrzaev (Wakil Rektor IUTH), Asel Dilmuratkyzy (International Collaboration Officer IUHT), Muhammad Arfin Muhammad Salim (Kepala Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Umum Poltekpar), dan Sharifdzhoni (KBRI Astana).
Iklan
Dikutip dari pers rilis Kedutaan Indonesia Astana, Alibek Shokparov menyampaikan bahwa dirinya merasa senang atas kerja sama tersebut dan mengapresiasi kehadiran Direktur Poltekpar Makassar nan bersedia datang langsung ke Kampus IUTH. Dia berambisi bahwa kerja sama nan telah disepakati dapat ditindak lanjuti dengan menyusun roadmap penerapan kerja sama agar apa nan telah disepakati dapat segera diimplementasikan.
Sementara itu, Direktur Poltekpar Makassar dalam sambutannya mengucapkan kasih kepada pihak IUTH nan telah menyambut baik kehadirannya serta kesediaan mereka untuk bekerja-sama dengan Poltekpar Makassar. Herry juga menyampaikan bahwa dirinya berambisi kerja sama ini dapat segera direalisasikan.
"Kita berambisi kerja sama nan telah disepakati ini dapat segera terealisasi dan diimplementasikan, kami siap melaksanakan semua poin-poin nan telah disepakati. Terutama kami menantikan kehadiran mahasiswa dari IUHT untuk datang belajar ke Poltekpar Makassar sebagai corak perwujudan program pertukaran mahasiswa" ujar Herry dikutip dari pers rilis Kedutaan Indonesia Astana.
Poin nan disepakati antara Poltekpar Makassar dan IUTH meliputi pertukaran mahasiswa, penelitian bersama, publikasi karya ilmiah, menyelenggarakan aktivitas berbareng seperti seminar, pelatihan, workshop, konvensi ilmiah, serta menyelenggarakan program dual degree.
“Kerja sama ini digagas oleh KBRI Astana dalam spirit Indonesiasentris dengan maksud untuk meningkatkan eksistensi perguruan tinggi di seluruh Indonesia, termasuk di area timur Indonesia agar dapat bersaing di kancah nasional maupun internasional,” kata Dubes Fadjroel.
Pilihan Editor: Dubes Indonesia Terima Medali Penghargaan Pendidikan dan Kebudayaan dari Rektur MNU di Kazakhstan