TEMPO.CO, Jakarta - Suwandi Kusuma sedang lari pagi di dalam kompleks pukul 04.50 di Perumahan Taman Kencana, Cengkareng, Jakarta Barat. Baru saja melakukan empat putaran di dalam kompleks, laki-laki berumur 72 tahun itu 10 menit kemudian dikagetkan lantaran adanya ledakan nan berasal dari rumah SC 7 nomor 2 milik tetangganya nan persis berada di depan rumah dia C6 nomor 13.
"Suaranya menggelegar sekali seperti ledakan bom," kata Suwandi saat ditemui di Perumahan Taman Kencana, Cengkareng, Kamis, 1 Agustus 2024.
Ledakan tersebut secara tiba-tiba terjadi, Suwandi tidak merasakan ada tanda-tanda sebelum rumah tetangganya muncul ledakan keras, seperti adanya kebocoran gas. Ketika ledakan terjadi, dia memandang tembok depan rumah dan pagar terpental, serta muncul semburan api besar, tapi tidak sampai membakar rumah.
Kejadian itu mengakibatkan tembok rumah SC 7 nomor 3 nan berada di sebelah kiri nomor 2 ikut jebol. Rumah SC 7 nomor 3 tampak sedang kosong tidak berpenghuni lantaran dijual oleh pemiliknya.
Rumah nan ditempati Suwandi pun ikut mengalami kerusakan berupa kaca jendela pecah, lampu dalam ruangan pecah, dan plafon terjatuh. Kondisi itu juga dialami oleh rumah Blok SC 7 nomor 1 nan terletak di sebelah kanan nomor 2 dan rumah-rumah lain nan satu deretan dengan rumah Suwandi. "Saya teriak-teriak minta tolong ada kebakaran, lantaran nan saya lihat api," ujar Suwandi.
Tidak lama usai ledakan, gedung rumah SC 7 nomor 2 bertingkat dua itu nyaris rubuh, semua perabotan dan perlatan rumah tangga rusak berserakan. Satu unit mobil nan terparkir di kandang mobil juga ikut mengalami kerusakan parah terkena serpihan bangunan, seperti penyok dan kaca pecah.
Kemudian Suwandi memandang sosok wanita keluar dari dalam rumah sembari berteriak minta tolong. Perempuan itu meringis kesakitan sembari menahan derita luka bakar di sekujur kaki. "Kondisinya cukup memprihatinkan pas dia keluar, kaca-kaca nempel di kulit, ngeri pokoknya," tuturnya.
Warga sekitar nan mendengar dan mengetahui ledakan itu berceceran keluar rumah. Mereka pun melapor kepada pemadam kebakaran dan kepolisian, tidak lama berselang para petugas berdatangan.
Iklan
Peristiwa ini menyebabkan tiga korban luka nan ada di dalam rumah, ialah Rista (asisten rumah tangga), Melisa (ibu rumah tangga, 38 tahun), dan Audrey (anak Melisa, 15 tahun). Suwandi tidak memastikan siapa nan dia lihat ketika meminta tolong dengan kondisi luka bakar tersebut lantaran tidak terlihat jelas wajahnya.
Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, tiga rumah nan berada di depan rumah SC 7 nomor 2 mengalami akibat kerusakan parah, seperti kaca pecah dan plafon rumah rubuh. Bahkan sebuah musala nan terletak di belakang rumah kejadian dengan jarak cukup jauh juga terdampak akibat getarannya, ialah bagian genting juga ada nan terjatuh.
Kapolsek Cengkareng Komisaris Polisi Hasoloan Situmorang mengatakan, personel kepolisian langsung mendatangi letak untuk mengindentifikasi. Pelrsonel dari Pusat Laboratorium Forensik Polri juga telah turun tangan mengambil sejumlah peralatan bukti untuk menelusuri proses terjadinya ledakan.
"Sumber ledakan hasil identifikasi dan cek olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dari Tim Gegana, dugaan kuat dari bocornya gas tabung elpiji 12 kilogram," kata Hasoloan saat dihubungi, Kamis, 1 Agustus 2024.
Saat ini para pemilik rumah nan terdampak sedang membersihkan sisa-sisa puing. Dua personil family dari pemilik rumah SC 7 nomor 2 juga sedang bersih-bersih dan mencari arsip nan dapat diselamatkan.
Pilihan Editor: Kesaksian Warga Soal Ledakan Gas di Cengkareng: Bunyinya Sama Kayak Bom