Kepala BKKBN Hasto Bantah Wajibkan Wanita Lahirkan Satu Anak Perempuan

Trending 2 months ago

 TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo membantah dirinya mewajibkan wanita untuk melahirkan satu anak perempuan. Dia mengaku tidak pernah merasa mewajibkan setiap family mempunyai satu anak perempuan.

“Sebetulnya rata-rata wanita punya dua anak itu penting, tetapi rata-rata (idealnya) satu anak perempuan, bukan mewajibkan. Kalau depan rumah punya anak wanita dua misalnya, belakang rumah enggak punya anak wanita tidak masalah, jangan dipelintir ya, rata-rata saja,” ujar Hasto dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Hasto menyampaikan perihal tersebut pada pertemuan tingkat tinggi Komite Kebijakan Sektor Kesehatan Triwulan II di DI Yogyakarta, Sabtu, 6 Juli 2024. Acara itu juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Direktur Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron Mukti, dan Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) L. Rizka Andalusia.

Ia menjelaskan satu orang wanita disarankan melahirkan satu orang wanita hanya rata-rata saja, untuk menjaga agar masyarakat tumbuh seimbang di generasi berikutnya. “Di kampung ada wanita 10. Mestinya besok pada generasi berikutnya minimal juga ada wanita 10, tetapi rata-rata kan ini, lantaran tugas kita menjaga agar pertumbuhan masyarakat seimbang,” ucapnya.

Dokter ahli kandungan itu juga menyoroti ancaman masyarakat tumbuh minus alias minus growth di beberapa kota. Angka kelahiran total alias TFR (rata-rata wanita melahirkan anak di masa reproduksinya) di bawah 2,1.

“DI Yogyakarta rata-rata melahirkannya sudah di bawah dua, tepatnya 1,9, maka hati-hati di daerah-daerah tertentu seperti Jakarta, Bali, DIY bisa mengalami minus growth,” katanya.

Iklan

Menurut dia, rata-rata masyarakat tumbuh minus tersebut terjadi beriringan dengan rata-rata pendidikan di DI Yogyakarta nan sudah tinggi. Kemudian, rata-rata wanita menikah nan sudah di atas 22 tahun. Untuk itu, dia terus mengingatkan agar wanita juga tidak terlalu tua saat melahirkan.

“Perempuan itu usia suburnya setelah umur 35 sudah menurun. Telur wanita jika sudah 38 tahun itu sudah tinggal 10 persen, hati-hati,” kata dia.

Ia mengatakan saat ini BKKBN terus menggencarkan program-program untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak. “Yang ada irisannya dengan kerja BKKBN saya kira peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui keluarga,” tuturnya.

Sebelumnya, pernyataan Hasto ramai disorot di media sosial beberapa waktu terakhir. Hasto disebut mengatakan setiap wanita mempunyai setidaknya satu anak wanita agar Indonesia tidak mengalami penyusutan populasi penduduk. Pernyataan tersebut mengundang kemarahan warganet. Warganet menilai perihal itu tidak bakal bisa mengatasi ancaman penurunan nomor kelahiran di Indonesia.

Pilihan Editor:Dugaan Rekayasa Syarat Guru Besar di ULM, Rektorat Disebut Cari Whistleblower

More
Source