Inilah 7 Modus Penipuan di WhatsApp yang Perlu Anda Ketahui

Trending 6 months ago

TEMPO.CO, Jakarta - WhatsApp, sebagai platform pesan instan nan sangat terkenal di seluruh dunia, tidak hanya menjadi perangkat komunikasi nan vital secara pribadi tetapi juga memainkan peran krusial dalam upaya dan profesional. Namun, dengan meningkatnya popularitasnya, WA juga menjadi sasaran utama bagi para penipu nan mau melakukan beragam jenis penipuan

Penipu menggunakan pesan-pesan nan terlihat original dan meyakinkan untuk memanfaatkan kepercayaan pengguna untuk tujuan nan tidak jujur. Karena itu, krusial bagi kita semua untuk memahami dan mengenali beragam corak penipuan nan mungkin terjadi melalui WA agar dapat menghindarinya dengan bijaksana.

Berikut beragam modus penipuan nan sering dilakukan melalui platform WhatsApp:

1. Phishing

Phishing adalah salah satu corak penipuan WA nan sering terjadi, di mana penipu berupaya untuk mendapatkan info sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, alias info identitas lainnya dengan menyamar sebagai jasa resmi WhatsApp.

Mereka sering mengirim pesan tiruan nan terlihat otentik, mengarahkan korban untuk memberikan info pribadi mereka alias mengklik tautan nan mengarah ke situs web tiruan nan dirancang untuk mencuri data.

2. Penipuan Berupa Hadiah dan Undian

Penipuan nan berkedok bingkisan alias undian juga sering terjadi di WhatsApp. Para penipu bakal mengirim pesan kepada pengguna WhatsApp, menyatakan bahwa mereka telah memenangkan bingkisan besar dari suatu perusahaan.

Namun, untuk menerima bingkisan tersebut, korban diminta untuk memberikan info pribadi alias apalagi mentransfer sejumlah duit terlebih dahulu. Padahal, bingkisan tersebut tidak betul-betul ada, sehingga korban bisa kehilangan duit alias info pribadi mereka.

3. Love Scam

Love scam adalah corak penipuan di mana penipu berpura-pura menjadi orang nan tertarik secara romantis pada korban mereka. Mereka bakal membentuk hubungan percakapan nan intim dengan tujuan untuk memperoleh duit alias info pribadi dari korban.

Penipuan semacam ini sering kali memanfaatkan kebutuhan emosional korban dan dapat berjalan dalam waktu nan cukup lama sebelum korban menyadari bahwa mereka telah dimanipulasi.

Iklan

4. Penyebaran Malware alias Virus

Selain teknik-teknik penipuan tersebut, penjahat juga dapat memanfaatkan WA untuk menyebarkan malware alias virus. Mereka dapat mengirimkan tautan alias file nan rawan kepada korban, dan jika korban membuka tautan alias file tersebut, perangkat mereka dapat terinfeksi. Hal ini dapat mengakibatkan penjahat dapat mengakses info pribadi korban nan terinfeksi.

5. Penipuan Melalui Undangan Pernikahan

Salah satu jenis penipuan WA nan pernah terkenal adalah modus undangan pernikahan palsu. Penipuan ini dilakukan dengan mengirimkan link undangan pernikahan kepada calon korban. Undangan nan dikirim sering kali berbentuk pesan undangan dalam format .apk, nan sebenarnya bermaksud untuk mencuri info pribadi seseorang. Karena itu, disarankan untuk tidak mengklik link undangan pernikahan dengan format .apk tersebut agar info pribadi tetap aman.

6. Penipuan Klik Link

Jenis penipuan WA berikutnya nan sering menyebar adalah dengan mengirimkan link tertentu. Penipuan ini umumnya melibatkan pengiriman pesan nan berisi link nan menyatakan memberikan info promo alias pemberitahuan bahwa seseorang telah memenangkan hadiah. Penipu sering menggunakan pesan berantai nan berisi link nan disebut sebagai "link kuota gratis," padahal sebenarnya itu adalah link phishing nan berbahaya.

7. Minta Kode OTP

Modus berikutnya adalah meminta kode OTP. Penipu mencoba menghubungi korban melalui WA dengan argumen mereka salah memasukkan nomor telepon saat melakukan verifikasi, dan kode OTP terkirim ke nomor korban. Penting untuk tidak memberikan kode OTP secara sembarangan lantaran kode verifikasi alias OTP adalah info rahasia nan semestinya tidak dibagikan kepada siapapun.

EIBEN HEIZAR | ANDIKA DWI

Pilihan Editor: Cara Pakai Video Notes WhatsApp, Cocok untuk Ucapan Ulang Tahun Berdurasi 60 Detik

More
Source