Dokter Ungkap Tanda Pengapuran Sendi yang Terasa saat Bangun Tidur

Trending 5 months ago

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis bedah ortopedi konsultan panggul dan dengkul Kiki Novito menjelaskan dengkul kaku saat bangun tidur kudu diwaspadai sebagai tanda pengapuran sendi, khususnya di golongan usia 45-50 tahun.

“Usia di atas 45-50 tahun jika bangun tidur enggak bisa langsung berdiri, pas mau mobilitas lututnya kaku enggak bisa langsung ditekuk. Dia butuh sekian menit pelan-pelan baru bisa jalan, jadi hati-hati,” kata Kiki di Jakarta, Selasa, 9 Juli 2024.

Lulusan Universitas Padjajaran itu mengatakan dengkul kaku lantaran telah terjadi peningkatan derajat pengapuran sendi nan dapat dinilai dari nomor 0 sampai 4. Pada derajat 0 dapat dipastikan dengkul dalam keadaan sehat. Pada derajat 1-2 bisa terlihat dari kebiasaan saat bangun tidur nan tidak bisa langsung menekuk lutut.

Hindari peningkatan derajat
Pada derajat selanjutnya rasa sakit dan kaku pada dengkul bakal berangsur menghilang, namun sendi bakal terasa sakit jika melakukan jalan nan jauh. Tahap derajat 4 adalah paling berat lantaran tulang paha dan tulang kering nan sudah berjumpa dan tidak ada tulang rawan. Untuk menghindari peningkatan derajat pengapuran sendi, Kiki menyarankan melakukan banyak aktivitas nan memperkuat otot sendi dengan berolahraga jalan kaki dan angkat beban agar cairan sendi dapat merata dan mobilitas lebih fleksibel.

“Caranya melakukan aktivitas aktivitas nan memperkuat otot sendi, agar cairan sendi merata kudu ada gerakan. Olahraga 30 menit seminggu 3-4 kali, olahraganya bisa jalan, jogging, sepedaan, gym, main beban,” sarannya.

Iklan

Presiden Indonesian Hip and Knee Society ini mengatakan style hidup dengan melakukan olahraga nan menguatkan otot sendi bisa dilakukan sejak muda lantaran memasuki usia 35 tahun massa otot sudah mulai berkurang. Jika tidak melakukan latihan bentuk dan olahraga bakal terjadi pengapuran nan lebih berat lantaran massa otot juga berkurang. Aktivitas bentuk juga diperlukan untuk menjaga berat badan agar tidak membebani sendi, terlebih bagi nan mengalami pengapuran lantaran genetik alias keturunan.

“Karena tidak semua orang gendut bisa pengapuran dan tidak semua pengapuran adalah orang gemuk. Pasien kurus banyak lantaran lebih ke genetik. Kalau mager massa otot berkurang, membikin kekuatan fisiknya berkurang,” kata master di RS Medistra Jakarta ini.

Pilihan Editor: Penyebab Nyeri Sendi di Usia Muda

More
Source