Boeing Akui Bersalah Soal Jatuhnya Pesawat Lion Air dan Ethiopian Airlines

Trending 2 months ago

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen pesawat Boeing mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan Departemen Kehakiman AS mengenai dua kecelakaan fatal Boeing 737 MAX. Menurut arsip pengadilan, raksasa penerbangan itu mengaku bersalah atas penipuan.

Kesepakatan tersebut muncul setelah jaksa menyimpulkan Boeing mengabaikan penyelesaian sebelumnya nan menyebabkan 346 orang tewas di Ethiopia dan Indonesia lebih dari lima tahun lalu. Di Indonesia, kecelakaan terjadi pada penerbangan Lion Air dari Jakarta menuju Padang pada 2018. 

"Kami telah mencapai kesepakatan prinsip mengenai ketentuan resolusi dengan Departemen Kehakiman, tergantung pada memorialisasi dan persetujuan ketentuan tertentu," kata Boeing dalam sebuah pernyataan.

Dokumen pengadilan nan diajukan di Texas pada hari Minggu mengatakan Boeing telah setuju untuk mengaku bersalah atas persekongkolan untuk menipu Amerika Serikat selama sertifikasi pesawat MAX. Boeing bakal didenda berasas kesepakatan tersebut dan kudu bayar minimal US$ 455 juta alias setara Rp 7,4 triliun dalam "program kepatuhan dan keselamatan." Sementara kompensasi untuk family korban Lion Air dan Ethiopian Airlines bakal ditentukan oleh pengadilan.

Masalah norma terbaru Boeing dipicu oleh keputusan pengadilan pada pertengahan Mei lalu. Pengadilan menyatakan bahwa perusahaan mengabaikan perjanjian penuntutan tangguhan pada 2021 lantaran tidak memenuhi persyaratan untuk meningkatkan program kepatuhan dan etika setelah kecelakaan 737 MAX.

Keluarga korban jatuhnya pesawat Boeing ini mengaku sangat kecewa dengan kesepakatan nan dicapai antara Boeing dan pengadilan, menurut seorang pengacara di Clifford Law nan mewakili mereka.

"Banyak bukti nan telah diajukan selama lima tahun terakhir nan menunjukkan bahwa budaya Boeing nan mengutamakan untung daripada keselamatan tidak berubah. Perjanjian pembelaan ini hanya bakal memperkuat tujuan perusahaan nan bias itu," kata mitra senior Robert A. Clifford dalam sebuah pernyataan.

Iklan

Menurut penentangan nan diajukan oleh tim hukum, family bakal meminta pengadilan untuk menolak kesepakatan pembelaan pada sidang mendatang.

Kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines menewaskan 346 orang. Kecelakaan ini mendorong family korban menuntut agar Boeing menghadapi tuntutan hukum.

Seorang ahli bicara Boeing mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan prinsip mengenai ketentuan resolusi dengan Departemen Kehakiman.

REUTERS | NDTV 

Pilihan editor: Wakil Menteri Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

More
Source