TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat siap untuk memulai kembali pengiriman peledak seberat 500 pon ke Israel nan sempat terhenti pada awal tahun ini setelah penghentian sementara ekspor peledak menyusul serangan sadis di kota Rafah, Gaza selatan, demikian ungkap sejumlah pejabat kepada sejumlah media pada Rabu, 10 Juli 2024.
Pada awal Mei, Biden telah menghentikan pengiriman peledak setelah Israel memerintahkan pemindahan Rafah pada tanggal 6 Mei dan militer Israel memulai operasi darat nan "ditargetkan" satu hari kemudian. Sejak saat itu, badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan sekitar satu juta penduduk Palestina - banyak di antaranya telah mengungsi acapkali dari wilayah lain di Gaza - terpaksa mengungsi dari Rafah.
Selama operasi militer Israel di Gaza, AS tidak hanya mengizinkan penjualan senjata ke Israel. AS juga telah memberikan sejumlah besar support militer lainnya - baik secara finansial maupun, diyakini, melalui operasi militer nan mendukung.
Pada April, Kongres AS menyetujui putaran besar support militer untuk Israel dan Ukraina. Total $95 miliar termasuk $60 miliar (63 persen) untuk Ukraina, $26,4 miliar (28 persen) untuk Israel dan $8,1 miliar (9 persen) untuk wilayah Asia Pasifik mengenai dengan kemungkinan ancaman dari Cina.
AS adalah penyedia bantuan militer terbesar di dunia. Negara mana nan paling banyak menerimanya?
Israel
Sejak berdirinya Israel pada 1948, negara ini telah menjadi penerima kumulatif support luar negeri AS terbesar, menerima sekitar $300 miliar (disesuaikan dengan inflasi) dalam corak support ekonomi dan militer.
Sekitar $220 miliar (74 persen) dari jumlah tersebut adalah dalam corak support militer, sementara sisanya $80 miliar (26 persen) adalah support ekonomi.
Sejak 2008, Israel telah menerima sebagian besar support militer dengan support ekonomi kurang dari 1 persen dari total support AS untuk Israel.
Ukraina
Ukraina juga telah menerima sejumlah besar support militer dari AS. Baru-baru ini, paket support militer darurat senilai 300 juta dolar AS disetujui pada Maret untuk menggantikan persediaan militer nan menipis dalam perang nan terus bersambung dengan Rusia.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina lebih dari dua tahun nan lalu, Kongres AS telah menyetujui lima paket support untuk negara tersebut dengan total $175 miliar. Legislasi terbaru disahkan pada April 2024.