Adik Kim Jong Un Tuduh Presiden Korea Selatan Sengaja Alihkan Isu Pemakzulan

Trending 2 months ago

TEMPO.CO, Jakarta - Kim Yo Jong, wakil kepala departemen Komite Sentral Partai Pekerja Korea, menuding Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol sengaja menimbulkan ketegangan di Semenanjung Korea untuk mengalihkan perhatian bumi dari masalah dalam negerinya. Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un itu membahas petisi daring nan menyerukan pemakzulan Yoon, media pemerintah KCNA melaporkan pada Senin, 8 Juli 2024.

“Dunia kudu memperhatikan kebenaran bahwa jumlah orang nan mengusulkan petisi untuk mengusulkan rancangan undang-undang pemakzulan Yoon Suk Yeol telah melampaui satu juta hingga saat ini,” kata Kim dalam pernyataan pers pada Minggu, 7 Juli 2024.

Petisi nan dimaksud pertama tayang di situs Majelis Nasional Korea Selatan pada 20 Juni lalu. Isinya meminta parlemen untuk mengusulkan RUU guna memakzulkan Yoon dengan argumen dia tidak layak untuk menjabat. Kim mengatakan petisi itu menjadi argumen Korea Selatan “terus mengacaukan” situasi regional dan “mengobarkan suasana perang” dengan melakukan latihan militer di dekat perbatasan dengan Korea Utara.

Untuk pertama kalinya sejak 2018, militer Korea Selatan melanjutkan latihan artileri dengan peluru tajam di dekat perbatasan maritim barat pada akhir Juni. Kim mengatakan militer Korea Selatan juga telah melakukan latihan penembakan artileri di dekat garis depan, termasuk sektor timur dan barat di sepanjang perbatasan selatan, pada 2 Juli 2024.

Bulan lalu, Korea Selatan mengatakan bakal menangguhkan perjanjian militer dengan Korea Utara nan ditandatangani pada 2018 untuk meredakan ketegangan. Hal tersebut dilakukan sebagai protes terhadap langkah Korea Utara meluncurkan balon berisi sampah ke wilayah Korea Selatan, setelah aktivis Selatan mengirimkan balon berisi selebaran anti-Utara.

Ia mengatakan Freedom Edge, latihan militer campuran antara Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan nan dilakukan beberapa waktu lampau di perairan dekat Korea Utara, merupakan puncak konfrontasi terhadap Korea Utara.

Iklan

“Saya menegaskan bahwa permainan perang terselubung nan dilakukan oleh musuh di dekat perbatasan DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korea Utara) hanyalah sebuah provokasi nan tidak dapat dimaafkan dan jelas-jelas memperburuk situasi,” kata Kim.

Kementerian Unifikasi Seoul nan menangani urusan antar-Korea menyatakan penyesalan atas pernyataan Kim nan mengecam Yoon. “Rezim Korea Utara nan … menutup mata terhadap penghidupan masyarakat dan menindas kewenangan asasi manusia kudu melakukan refleksi terhadap dirinya sendiri,” kata ahli bicara Kementerian Unifikasi Seoul Koo Byoung-sam dalam konvensi pers, seperti dikutip Reuters.

KCNA | REUTERS

Pilihan editor: PN Bandung Bebaskan Pegi Setiawan, Pengamat: Bukti Tidak Profesionalnya Kepolisian

Ikuti buletin terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

More
Source