8.941 Siswa Palestina Tewas Terbunuh dalam Serangan Israel Sejak Oktober 2023

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 8.914 orang siswa Palestina telah terbunuh dan 14.894 lainnya terluka sejak serangan Israel dimulai pada 7 Oktober 2023 di Jalur Gaza dan Tepi Barat, kata Kementerian Pendidikan Palestina pada Selasa, 9 Juli 2024. 

Dalam keterangan nan dikutip instansi buletin Palestina WAFA, kementerian tersebut mengungkap nomor siswa nan menjadi korban jiwa di Jalur Gaza sejak awal serangan mencapai 8.840 orang, dengan korban luka-luka hingga 14.389 orang. Sedangkan di Tepi Barat, jumlah siswa nan terbunuh sejak awal serangan sebanyak 101 orang, dengan 505 lainnya luka-luka dan 357 orang ditahan pihak berkuasa Israel. 

Selain siswa, kementerian itu mencatat sejak awal serangan 497 tenaga pendidik dan pengurus terbunuh, sementara 3.426 lainnya terluka di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Sebanyak 111 tenaga pendidik dan pengurus ditahan di Tepi Barat, menurut penghitungan Kementerian Pendidikan. 

Sebanyak 353 sekolah dan universitas negeri serta 65 sekolah milik badan support Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dikatakan telah dibom dan terkena vandalisme di Jalur Gaza. Imbasnya, total 139 sekolah rusak, sementara 93 sekolah hancur parah dan 69 sekolah dan universitas di Tepi Barat terkena vandalisme. Kementerian itu menambahkan, 133 sekolah negeri digunakan sebagai tempat berlindung di Jalur Gaza. 

Terbaru, pasukan Israel melancarkan serangan udara pada Sabtu, 6 Juli lampau terhadap sekolah al-Jaouni nan dioperasikan UNRWA di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah.

Iklan

Kantor Pemerintah Media Gaza mengatakan setidaknya 16 orang penduduk Palestina tewas dan lebih dari 75 orang lainnya terluka dalam serangan itu. Menurut UNRWA, sekolah tersebut menjadi tempat penampungan bagi nyaris 2.000 orang pengungsi internal.

Kementerian Pendidikan mengatakan 620 ribu siswa di Jalur Gaza tetap terhalang untuk mendaftar sekolah sejak awal serangan Israel, sementara sebagian besar siswa menderita trauma psikologis dan menderita kondisi kesehatan buruk. 

WAFA

Pilihan editor: Walt Disney Tambah Kapal Pesiar Baru untuk Memperluas Bisnis