Unjuk Rasa di Bangladesh, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI Aman

Trending 6 months ago

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Dhaka memonitor situasi dan menjalin komunikasi dengan para WNI di Bangladesh setelah gelombang unjuk rasa di negara itu memburuk. Sampai Minggu, 21 Juli 2024, seluruh WNI di Bangladesh dalam keadaan selamat.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan pihaknya dan KBRI Dhaka telah menyusun rencana kontingensi untuk mengantisipasi eskalasi lebih lanjut. Dari total 563 WNI di Bangladesh, kebanyakan adalah ibu rumah tangga nan menikah dengan penduduk negara Bangladesh.

Sebelumnya, Kepala HAM PBB Volker Turk mendesak akuntabilitas dan perbincangan setelah adanya laporan kekerasan mematikan dalam tindakan protes mahasiswa di Bangladesh pada Jumat, 19 Juli 2024.

“Semua pihak kudu menahan diri dan pasukan keamanan kudu memastikan bahwa penggunaan kekuatan sejalan dengan norma HAM internasional,” kata Turk.

Setidaknya ada 30 korban tewas pada Jumat, 19 Juli 2024 berasas sumber kepolisian di Dhaka kepada Anadolu. Unjuk rasa mahasiswa di Bangladesh dipicu pemberlakuan sistem kuota, di mana 30 persen bangku CPNS diperuntukkan bagi putra dan cucu para pejuang nan berperan-serta dalam perang kemerdekaan Bangladesh dari Pakistan 1971.Unjuk rasa berubah kemarahan penduduk mengingat tingginya nomor pengangguran di Bangladesh pada golongan usia muda. Hampir satu perlima dari total populasi 170 juta jiwa, tidak sekolah alias tidak bekerja. 

Pemerintah diperkirakan bakal mengusulkan banding pada Minggu 21 Juli 2024 ke Mahkamah Agung untuk mengurangi kuota menjadi 20 persen.

Iklan

Bangladesh telah memberlakukan jam malam di seluruh negeri itu dan mengerahkan militernya ketika jumlah korban tewas akibat gelombang unjuk rasa mahasiswa nan disertai kekerasan meningkat menjadi 75 orang.

Jam malam mulai bertindak pada Jumat tengah malam, 19 Juli 2024, dan pasukan militer telah diperintahkan untuk mengendalikan situasi. Menurut patokan resmi, pembatasan jam malam bakal berhujung pada Sabtu, 20 Juli 2024, pukul 06.00 pagi untuk rehat selama dua jam dan kembali diberlakukan hingga Minggu, 21 Juli 2024, 04.00 awal hari.

Selain pemberlakuan jam malam, Pemerintah Bangladesh juga memutus komunikasi tanpa internet seluler alias broadband untuk sementara demi meredam gelombang unjuk rasa.

Pilihan editor: Panggil Mahasiswa nan Demo Isu Korupsi, Rektor UPN Veteran Jakarta Bilang Cuma Menasihati

Ikuti buletin terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

More
Source