TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok milisi Houthi di Yaman diduga telah menyerang lagi sebuah kapal jual beli di dekat Laut Merah pada Rabu, 10 Juli 2024. Jenderal Hossein Salami, Komandan Korps Garda Revolusi Iran, menyatakan bangga atas upaya Houthi menghalangi support terhadap Israel.
Serangan Hoothi kali ini menyasar sebuah kapal pada 40 mil laut di selatan Al Mukha, Yaman. “Nakhoda kapal melaporkan ledakan di dekat kapal,” kata Badan Keamanan Maritim Inggris (UKMTO) dalam laporannya. Namun, “Kapal dan seluruh awaknya selamat. Kapal sedang menuju pelabuhan persinggahan berikutnya.”
UKMTO tak menyebut kapal apa nan diserang Houthi kali ini. Menurut UKMTO, pihak berkuasa sedang terus memantau situasi di sana. Organisasi itu juga mengimbau kapal-kapal untuk berhati-hati saat berlayar dan melaporkan aktivitas mencurigakan kepada mereka.
Sementara itu, Asharq Al Awsat melaporkan bahwa Jenderal Hossein Salami, Komandan Korps Garda Revolusi Iran, menyatakan dukungannya terhadap serangan-serangan Houthi terhadap kapal-kapal nan diduga berasosiasi dengan entitas Israel.
“Rakyat Yaman di Laut Merah telah menghalangi support kepada entitas Zionis, ini suatu kebanggaan,” kata Salami. “Kami mendukung front perlawanan dan bakal memasuki medan perang jika diperlukan.”
Sejak Oktober 2023, Houthi menyerang kapal-kapal nan melintasi Laut Merah dan sekitarnya sebagai repons terhadap serangan Israel ke Gaza. Pada Rabu dinihari, 10 Juli 2024, menurut Asharq Al Awsat, Houthi telah “berhasil” menembak tiga kapal.
Iklan
Sasaran pertama adalah MSC Patnaree — nan Houthi sebut kapal Israel — di Teluk Aden nan diserang dengan sejumlah drone. Menurut catatan Econdb, jasa info untuk parameter ekonomi dan industri pelayaran, MSC Patnaree adalah kapal berbendera Liberia milik Mediterranean Shipping Company, perusahaan perkapalan besar berbasis di Swiss, dan dioperasikan oleh X-Press Feeders, golongan pengiriman kontainer nan beraksi di Singapura.
Sasaran kedua adalah kapal Marthopolis di Laut Arab nan diserang dengan drone lantaran kapal itu hendak masuk ke pelabuhan di wilayah Palestina nan diduduki Israel. Marthopolis adalah kapal kargo berbendera Malta milik Costamare Shipping, perusahaan perkapalan Yunani, dan dijalankan oleh Maersk Line, anak perusahaan A.P. Moller-Maersk Group nan berbasis di Amerika.
Sasaran ketiga adalah Maersk Sentosa nan melintasi Laut Arab nan diserang dengan rudal balistik Houthi. Maersk Sentosa adalah kapal kargo berbendera Amerika milik Maersk Line.
Houthi menyatakan telah menyerang kapal itu dengan drone dan rudal canggih bikinan mereka sendiri, tapi peneliti Israel menilai senjata-senjata itu adalah ragam dari senjata Iran. Amerika Serikat secara definitif menuding Iran telah memasok senjata canggih ke Houthi dan mengecam tindakan itu. Namun, Iran acapkali membantah tuduhan bahwa negaranya telah memberikan support finansial dan senjata kepada golongan Houthi.
Pilihan editor:
- Presiden Iran Terpilih Tegaskan Tetap Dukung Hizbullah
- Amerika Serikat Kecam Transfer Senjata Canggih Iran ke Houthi, termasuk Rudal Balistik
- Kapal Perusak Inggris HMS Diamond nan Diklaim Diserang Rudal Houthi Pulang ke Portsmouth