5 Tanda Orang Tua Terlalu Keras pada Anak

Trending 7 months ago

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang tua merasa tak cukup baik pada anak-anaknya. Kadang sikap mereka berlebihan dengan maksud membikin anak-anak jadi lebih baik, pintar, dan banyak membantu di rumah.

Meski baik menerapkan standar tinggi, tak jarang orang tua bersikap terlalu keras pada anak-anak. Berikut pendapat para master kesehatan mental mengenai tanda-tanda sikap orang tua terlalu keras pada anak, dilansir dari HuffPost.

Anak merasa tak senang 
Orang tua sering menyampaikan berita alias pernyataan nan tak mau didengar anak. Eran Magan, psikolog dan pembuat laman divorcingdads.org, menyebut di antaranya memaksa anak keluar dari kolam renang, menyuruh tidur, meminta membantu bersih-bersih rumah, dan membatasi aktivitasnya agar lebih konsentrasi pada urusan sekolah.

Keras secara fisik
Memukuli anak mungkin sudah tak umum di era sekarang. Kekerasan bentuk hanya mengatasi masalah di saat itu tapi tidak membantu anak belajar empati. Cara itu juga hanya menakut-nakuti emosi kondusif mereka.

Mementahkan kemauan anak
Contohnya anak minta permen di malam hari dan Anda mengatakan, "Kamu mau makan malam dengan permen?" Padahal ada langkah lebih bijak untuk menolaknya, misalnya mengatakan, "Permen memang lezat tapi Anda perlu makanan nan lebih bergizi untuk pertumbuhan."

Iklan

Nada bunyi keras
Berbicara dengan nada keras boleh dilakukan jika anak sedang melakukan sesuatu nan berbahaya. Misalnya, "Berhenti!" Namun jangan gunakan nada keras terus menerus, apalagi di saat kita lelah, kesal, lenyap kesabaran, alias marah.

Terus mencari kesalahan anak
Anda mungkin mau anak berakhir melakukan kesalahan nan sama berulang-ulang. Tapi jangan terus mencari-cari kesalahan mereka. Pujilah anak saat melakukan sesuatu nan baik, jangan hanya menasihatinya ketika salah.

Pilihan Editor: Ragam Hal nan Perlu Disiapkan Orang Tua sebelum Anak Masuk SD

More
Source